Jumat, 31 Oktober 2008

PROSES PENYAMPAIAN PESAN: INTRAPRIBADI DAN ANTARPRIBADI

Tahapan Proses Komunikasi

Proses Komunikasi Tahap-1:
Penginterpretasian Yang diinterpretasikan adalah motif komunikasi, terjadi di dalam diri komunikator. Artinva, proses komunikasi tahap-1 bermula scjak motif komunikasi
muncul hingga akal budi komunikator berhasil menginterpretasikan apa yang ia pikirdan rasakan ke dalam pesan yang masih bersifat abstrak. Dalam contoh kasus ketika seorang ayah menyadari bahwa anaknya lulus SMU, motif komunikasinya timbul: agar si anak memilih teknik industri, persis seperti dirinya. Proses penerjemahan motif komu-nikasi ke dalam pesan kita sebut interpreting, penginterpretasian. Akal budi manusia bertindak sebagai interpreter, alat penginterpretasi.

Proses Komunikasi Tahap-2: Penyandian.
Tahap ini masih terjadi dalam diri komunikator, berawal sejak pesan yang bersitat abstrak berhasil diwujudkan akal budi manusia ke dalam lambang komu-nikasi. Proses tahap ini kita sebut encoding, proses penyandian. Akal dan budi manusia berfungsi sebagai encoder, alat penyandi: merubah pesan yang abstrak menjadi konkret.

Proses Komunikasi Tahap-3: Pengiriman.
Proses komunikasi tahap-3 terjadi ketika komunikator melakukan tindak komunikasi, mengirim lambang komunikasi dengan peralatan jasmaniahnya yang berfungsi sebagai transmitter, alat pengirim pesan. Misalkan, saya menyukai seorang gadis. Motif komunikasi saya timbul karena si gadis memenuhi kriteria konsepsi kebahagiaan menyangkut calon pasangan hidup. Akal budi saya menginterpretasikan apa yang saya pikir dan rasa itu sebagai cinta (tahap-1). Saya ingin menyatakannya pada si gadis, akal budi saya menyusun kata-kata (encode) yang menurut saya dapat mewujudkan motif komunikasi saya (Tahap-2). Di hadapan si gadis, tidak sepatah pun kata terucap, saya hanya terdiam gugup di hadapannya. Pesan gagal saya transmit, gagal dalam pengirimannya, saya tidak sanggup melakukan tindak komunikasi, menyampaikan pesan guna mewujudkan motif komunikasi: perasaan cinta itu. Saya selesai dengan intrapribadi, gagal dalam antarpribadi, membuat proses terhenti pada tahap-3.

Proses Komunikasi Tahap-6: Penyandian balik.
Tahap ini terjadi dalam diri komunikan, bermula sejak lambang komunikasi diterima melalui peralatan jasmaniah yang berfungsi sebagai receiver hingga akal budi menusia berhasil mengurainya. Proses ini disebut decoding, penyandian balik. Dalam contoh kita, saya monggunakan bahasa Indonesia, tapi ia gadis Jepang, ia tidak mengerti bahasa In¬donesia. Walau ia gagal men-decode lambang komu¬nikasi verbal bahasa lisan Indonesia yang saya sampaikan karena ia Jepang, tapi melalui nonver¬bal bahasa tubuh, parabahasa, dan bunga mawar ia dapat men-decode-nya. Peralatan rohaniahnya, akal budinya, mengurai nonverbal saya sebagai ungkapan cinta. Namun, bisa jadi ia hanya menatap saya heran, tidak mengerti "bahasa bunga". Maka proses terhenti di titik ini, akal budinya gagal mendecode lambang komunikasi yang diterimanya.

Proses KomunikasiTahap-7: Penginterpretasian.
Seandainya proses berlanjut, gadis Jepang berhasil men-decode pesan saya, maka proses memasuki tahap-7. Tahap ini terjadi di dalam diri komunikan, berawal sejak lambang komunikasi berhasil diurai ke dalam bentuk pesannya: cinta. Komunikan saya, gadis Jepang itu, mencoba menginterpretasikan dan memaknai hal itu, denotatif dan konotatif, dikaji oleh akal budi. Pada saat ini, proses komu¬nikasi tahap-1 sebagaimana diterangkan di atas kembali terulang, kali ini dalam diri gadis itu, yang mulai berperan sebagai komunikator. Misalkan saja akal budinya memaknai ketulusan saya, npalagi ia pun memendam perasaan yang sama, maka motif komunikasinya terbentuk. la siap untuk membalas cinta saya, walau banyak terdapat perbedaan di antara kami, bahkan bahasa kami berbeda satu dengan lainnya. Proses komunikasi tahap-tahap berikutnya berlanjut dan berulang. Komunikan menjalankan peran komunikator-2. Dalam komuni¬kasi antarpribadi yang sirkuler, peran komunikator dan komunikan saling dipertukarkan, berlangsung cepat, dalam hitungan detik, dinamis bergantian. Proses komunikasi tahap-7 yang relatif sama dengan tahap-1 kita sebut proses penginterpretasian, lazim dinamai pula sebagai proses pemaknaan.

Tidak ada komentar: