Jumat, 31 Oktober 2008

EFEK KOMUNIKASI DAN KOMUNIKASI EFEKTIF

EFEK KOMUNIKASI
Efek komunikasi adalah pengaruh yang timbulkan pesan komunikator dalam diri komunikannya. Efek komunikasi dapat kita bedakan atas efek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan konatif (tingkah laku).

KOMUNIKASI EFEKTIF
Kata kunci komunikasi efektif adalah sejauh mana komunikator mampu berorientasi kepada komunikannya, Berorientasi artinva melihat dani memahami tingkat akal budi (decoder dan interpreter) berikut peralatan jasmaniah (receiver) yang dimiliki komunikan; mengingat hal ini terkait dengan pemilihan bentuk pesan, makna pesan, struktur pesan, dan cara penyajian pesan, termasuk pula penentuan saluran/media yang Anda hams lakukan selaku komunikator. Dalam komunikasi tatap muka agar komunikasi Anda efektif, jika hasil orientasi Anda menunjukkan bahwa pendengaran komuni¬kan Anda kurang, maka Anda sebaiknya berteriak jika berbicara dengannya. Jika hasil orientasi Anda menunjukkan bahwa komunikan Anda sangat ketat pada tata krama (budi), hendaknya cara penya¬jian pesan Anda sesuaikan dengannya. Jika Anda mendapatkan tingkat pengetahuan (akal) dari komunikan Anda rendah, sebaiknya Anda meng-gunakan bahasa yang lebih sederhana.

Dengan pengertian ini, maka dalam tataran komu¬nikasi massa, berorientasi kepada komunikan berarti Anda hams melakukan penelitian-bahkan membeli hasil riset - guna mengetahui dengan jelas profil komunikan Anda sebelum Anda merancang pesan dan memilih media. Dalam konteks inilah kita membicarakan efektivitas dan efisiensi komunikasi.

Efeltif vd Efisien
Dalam jangka pendek, komunikasi efektif belum tentu efisien. Contoh: karena satu dan lain hal, seorang paman - yaitu kakak dari ibu - yang tinggal di kota lain marah besar pada Anda. Situasinya berkembang sedemikian rupa, sehingga Anda menyadari bahwa untuk menyelesaikan persoalan, Anda harus bertemu langsung dengannya. Maka kemudian yang Anda lakukan adalah membeli tiket pesawat, terbang ke kota ternpat paman Anda, untukbertemu langsung dengannya karena itulah yang efektif walau tidak efisien. Bisa saja Anda menggunakan telepon yang jauh lebih efisien dari segi biaya dan \vaktu, namun persoalan belum tentu selesai. Setiap saat telepon dapat saja dibanting oleh paman Anda, membuat Anda harus bertelepon lagi, dan lagi. Belum lagi 'kerugian' emosional yang harus Anda tanggung.
Maka jika ilmu ekonomi berbicara tentang efisiensi, kita di dalam komunikasi berbicara dalam konteks efektifitas. Seandainya Anda merancang suatu pro¬gram komunikasi dalam jangka pendek, belum tentu program itu efisien, tapi ia efektif. Katakanlah program kampanye yang Anda rancang itu menghabiskan dana Rp. 10 juta, namun bagian keuangan memangkasnya menjadi Rp. 9 juta. Anda bergerak dengan dana Rp. 9 juta itu. Nyatanya, hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Karenanya, masih perlu dirancang program komunikasi lanjutan dengan budget Rp. 3 juta. Alih-alih Rp. 10 juta yang keluar, perusahaan Anda menghabiskan dana Rp. 12 juta. Dalam jangka pendek, komunikasi efektif belum tentu efisien. Dalam jangka panjang, komu¬nikasi efektif pasti efisien, namun sebaik-baiknya adalah Anda merancang program komunikasi yang efektif dan efisien. jika harus memilih, pilihlah yang efektif, bukan yang efisien.

Tidak ada komentar: